tulisan bergerak

Selamat Datang di Sahabat Blog :) Terimakasih telah mengunjungi blog ini dan jangan lupa difollow ya sobat

Selasa, 04 November 2014

HILANGNYA PERSAHABATAN


Sahabat ! ya engkaulah sahabat. Dahulu hanya ada aku dan kamu. Seiring berjalannya waktu, berbagai teman aku miliki. Hingga pada akhirnya aku mulai nyaman berteman dengan kalian dan mulai mempercayai kalian sebagai sahabatku. Dahulu yang hanya ada aku dan kamu dalam sebuah kata sahabat, kini.. aku dan kamu berubah menjadi KITA. Bukan hanya aku dan kamu lagi yang menjalin sebuah persahabatan tetapi, KITA. Aku bahagia dan bangga memiliki sahabat (Orang yang rugi ialah orang yang tidak memperoleh sahabat, dan orang yang paling rugi ialah orang yang ditinggalkan sahabat). Cukup lama kita besahabat, semakin dekat, hingga jiwa terasa bersatu. Persahabatan ini ibarat tembok yang berdiri kuat dan kokoh. Tetapi keanehan pun kini ku rasakan. Perubahan yang kini terjadi pada dirimu hanya karena dia dan sebuah cinta. Ya.. dia yang kini hadir dihidupmu membawa engkau pergi perlahan. Salah satu sifat persahabatan seperti yang dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali ialah jika engkau berselisih paham, niscaya ia lebih senang mengalah untuk kepentingan persahabatan. Faktanya pun berbeda, benih cinta yang baru tumbuh itu begitu kuat sehingga mengalahkan jiwa persahabatan yang telah cukup lama ada dibenakmu. Kepedulian seorang sahabat pun kini salah kau artikan. Entah mungkin karena engkau jenuh atau mungkin karena hal lainnyakah alasan kepedulian itu kau abaikan. Ternyata jiwa persahabatanmu lemah sehingga salah mengartikan tentang makna sahabat. Waktu dan kepedulian kita pun kini telah kau abaikan. Kau hanya memandang kita semata-mata hanya teman karena biasanya teman cenderung tidak mau perduli, walaupun tidak semuanya seperti itu. Selalu salah dan kalah, ya.. itulah kita sahabatmu. Layaknya seperti kata mutiara ini “Jika terpaksa harus kalah, maka jadilah pecundang terhormat daripada kalah sebelum berjuang padahal sebenarnya sahabat berhak menjadi pemenang mulia”. Canda, tawa, keceriaan, semua telah luntur dan pudar diantara kita. Kebersamaan pun kini telah sulit kita dapatkan.  Sadarkah kamu? Perlahan persahabatan ini retak hingga kemudian pun hancur menjadi puing-puing tak berarti. Terlalu sibukkah dirimu hingga kau lupa atau bahkan kau tak perduli satu persatu sahabatmu kini telah hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar